Bongkar Post – Hearing, Komisi IV DPRD Lampung dan PLN Bahas Kompensasi Pelanggan

Bandar Lampung, BP

Ada atau tidaknya pemberian kompensasi kepada pelanggan PLN UID Lampung akan diputuskan oleh tim investigasi yang dibentuk PLN Pusat.

Bacaan Lainnya

Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) atau hearing Komisi IV DPRD Provinsi Lampung dengan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung yang berlangsung di ruang rapat Komisi IV, Selasa (11/6/2024).

Usai hearing, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Lampung, Ismet Roni mengatakan, dalam RDP tersebut pihaknya menyampaikan terkait dengan hal-hal yang menyebabkan pemadaman listrik di Lampung selama dua hari.

“Kami baru menyampaikan terkait dengan hal-hal yang mengakibatkan pemadaman listrik di Lampung. Rapat ini tidak selesai hari ini saja, dan akan dilanjutkan lagi bersama Pemprov Lampung dan stakeholder lainnya,” kata Ismet.

Sementara General Manager PLN UID Lampung, Sugeng Widodo mengatakan, saat ini di tingkat pusat telah dibentuk tim untuk melakukan investigasi guna mengungkap penyebab pasti pemadaman listrik tersebut.

“Tim investigasi tersebut juga yang nantinya akan memutuskan apakah akan ada kompensasi yang akan diberikan untuk masyarakat Lampung yang terdampak pemadaman listrik,” kata Sugeng.

“Karena kejadiannya menimpa beberapa provinsi di pulau Sumatera, jadi saat ini di level pusat sudah dibuat tim yang melibatkan pihak independen. Tim ini nantinya akan mempelajari serta mengevaluasi serta akan memberikan keputusan,” jelasnya.

Sugeng juga mengungkapkan, ada indikasi yang menyebabkan pemadaman listrik terjadi karena lightning arrester di gardu induk (GI) meledak.

“Penyebabnya sendiri yang bisa disampaikan adalah indikasi. Indikasinya lightning arrester di GI ada yang meledak dan menyebabkan transmisi 275 Kv termasuk yang Lubuk Linggau sampai Lahat sehingga memisahkan subsistem Sumatera Bagian Utara dan subsistem Sumatera Bagian Selatan,” paparnya.

Menurut Sugeng, pihaknya telah mempersiapkan langkah-langkah mulai dari jangka pendek hingga menengah guna mengantisipasi agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di masa yang akan datang.

“Untuk langkah jangka pendek akan segera dioperasikan transmisi 500 Kv yang akan membagi beban 275 Kv. Sehingga beban terbagi dan insya Allah aman dalam waktu dekat,” jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, pembangkit listrik di sisi Lampung juga akan ada perkuatan sehingga akan cepat respon.

“Karena ada dari pembangkit kita saat kondisi tertentu tidak fast respon. Artinya harus dapat tegangan dari luar baru bisa dioperasikan seperti PLTU. Nah untuk beberapa jenis pembangkit akan dilakukan perkuatan kemampuannya,” paparnya.

“Sementara untuk jangka menengah, misalnya akan dilakukan pemasangan sistem batre energi streat untuk pembangkit khususnya PLTG sehingga bisa beroperasi cepat atau fast respon,” lanjutnya.

Kemudian, lanjut Sugeng, akan ada pemasangan reaktor dan kapasitor di beberapa gardu induk sehingga mempercepat proses pengiriman tegangan.

“Kemarin itu lama prosesnya karena secara teknis itu harus menyeimbangkan tegangan sehingga posisinya aman untuk peralatan kita,” imbuhnya.

Diketahui, pada Selasa hingga Rabu (4-5/6/2024) lalu terjadi gangguan pada jaringan Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Lubuk Linggau -Lahat yang merupakan jaringan interkoneksi dan terhubung dengan sejumlah wilayah di Sumatera hingga terjadi pemadaman listrik di Provinsi Lampung selama dua hari.

Hal itu terjadi karena terganggunya 15 ribu lebih gardu distribusi yang memasok listrik untuk pelanggan. Pasokan listrik di Lampung kembali normal pada Kamis (6/6/2024) pukul 00.59 WIB. (tk)

Pos terkait