H. Nuryadin, SH: Dari Sopir Angkot Menjadi Raja Besi Tua dan Advokat Pejuang Keadilan
Bongkarpost.co.id, Bandarlampung
H. Nuryadin, SH, merupakan figur inspiratif di Provinsi Lampung yang dikenal luas sebagai pengusaha sukses dan advokat yang vokal memperjuangkan keadilan.
Julukan “Raja Besi Tua” melekat erat padanya karena keberhasilannya membangun kerajaan bisnis rongsokan dari nol hingga menjadi salah satu yang terbesar di Sumatera Bagian Selatan.
Latar Belakang dan Pendidikan
Lahir di Lampung pada era 1970-an, Nuryadin tumbuh dalam lingkungan sederhana. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum (SH) di Fakultas Hukum Universitas Tulang Bawang (UTB), Bandar Lampung. Pendidikan formal ini menjadi fondasi penting baginya untuk terjun ke dunia advokasi dan organisasi hukum.
Ia menikah dengan Nurhayati, putri dari pengusaha rongsokan ternama di Lampung. Dari pernikahan ini, ia dikaruniai lima anak perempuan, dan kini tengah menikmati masa sebagai kakek dari dua cucu: Muhammad Kenan Shaqier dan Kenzo.
Perjalanan Bisnis: Dari Rp500 Ribu Jadi Miliaran Rupiah
Karier bisnis Nuryadin dimulai dari bawah. Di era 1990-an, ia mengais rezeki sebagai sopir angkot jurusan Teluk–Tanjungkarang. Pada 1994, dengan modal awal hanya Rp500.000, ia memulai usaha perdagangan besi tua, belajar langsung dari mertuanya yang telah lama berkecimpung di bisnis tersebut.
Dalam tahun pertama, bisnisnya menghasilkan omzet Rp60 juta. Setahun kemudian, angkanya melonjak drastis menjadi Rp400 juta. Momen krusial datang saat krisis ekonomi 1997–1998. Ketika banyak usaha kolaps, strategi “tebang pilih” dan pengelolaan stok yang presisi membuat omzet Nuryadin menembus angka Rp6 miliar.
Pada tahun 2000, ia membentuk pusat usaha “Raja Besi Tua” di Jalan Soekarno-Hatta, Sukarame, Bandar Lampung. Bisnisnya mencakup berbagai lini seperti logam bekas, aki, radiator, dan peralatan industri lainnya. Hingga kini, aktivitas bisnisnya masih berpusat di Ruko Bukit Kencana III, Jalan Soekarno-Hatta, dan mulai diwariskan secara bertahap kepada kedua anaknya.
Karier Hukum dan Dunia Advokat
Setelah menyelesaikan pendidikan hukum, Nuryadin resmi menjadi advokat. Ia mendirikan Konvensi Advisor Indonesia Maju (KAIM), organisasi advokat nasional, dan menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pimpinan Pusat (BPP) KAIM periode 2023–2028.
Sebelumnya, ia memimpin Badan Pimpinan Wilayah Perkumpulan Advocaten Indonesia (BPW PAI) Provinsi Lampung. Meski sempat menghadapi upaya penonaktifan melalui surat keputusan kontroversial dari pusat, Nuryadin tetap memimpin BPW PAI Lampung dengan legitimasi kuat dari para anggotanya.
Ia dikenal sebagai advokat yang teguh, lantang menyuarakan kebenaran, dan menjunjung penyelesaian konflik secara hukum. Prinsipnya jelas: “Pendzolim pasti tumbang. Keadilan harus ditegakkan tanpa emosi.”
Peran di Dunia Politik dan Aktivisme
Nuryadin juga aktif di bidang politik dan gerakan sosial. Ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pelindung Relawan RMD For BE 1 Lampung, kelompok relawan yang mendukung Rahmat Mirzani Djausal (Partai Gerindra) sebagai calon Gubernur Lampung dalam Pilkada 2024.
Ia kerap mendorong generasi muda agar tidak apatis terhadap politik dan turut serta menentukan arah kepemimpinan daerah. Dalam berbagai kesempatan, ia mengkritik kepemimpinan yang stagnan dan tidak progresif, sembari menyerukan pentingnya regenerasi pemimpin yang bersih dan visioner.
Sengketa Hukum dan Konsistensi Sikap
Nuryadin juga terlibat dalam kasus hukum yang cukup menyita perhatian publik, yakni sengketa dengan H. Darusalam alias “Raja Tanah”. Kasus yang bermula dari konflik tanah dan dugaan penipuan ini bergulir sejak 2020. Pada 2024, Pengadilan Negeri Tanjungkarang memenangkan gugatan Nuryadin di tingkat pertama.
Di sisi lain, konflik internal dalam tubuh PAI pada 2023 juga menjadi sorotan, SK penonaktifan dari Ketua BPP PAI pusat, Sultan Junaidi, dianggap tidak konstitusional. Nuryadin dengan tegas menolaknya, menyampaikan surat keberatan resmi, dan tetap didukung penuh oleh struktur wilayah PAI di Lampung.
Aktivitas Sosial dan Kehidupan Pribadi
Di luar dunia bisnis dan hukum, Nuryadin aktif menjadi narasumber di berbagai kanal media seperti Bongkar Post TV dan Monologis Podcast, tempat ia berbagi kisah perjuangan hidup dan pesan moral bagi generasi muda serta aktif di berbagai Ormas.
Kini, di usia matang, ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, sembari mempersiapkan generasi penerus untuk melanjutkan jejak bisnis dan perjuangan nilai-nilai yang ia tanamkan.(Jim)