Bongkar Post – Gelar Dialog Publik, UMITRA Bahas Cukong Dalam Pilkada

Bandarlampung, BP

Universitas Mitra Indonesia (UMITRA) menggelar kegiatan Dialog Publik UMITRA dengan mengangkat topik “Geliat Demokrasi Jelang Pilkada di Lampung” yang digelar di universitas setempat, Bandar Lampung, Rabu (8/5/2024).

Bacaan Lainnya

Hadir lima narasumber, diantaranya, Irjen. Pol. (Purn) Dr. H. Ike Edwin, S.I.K, S.H., M.M., Dr. Andi surya selaku ketua yayasan, Dr. Wendi Melva, SH., MH, Ahmad Muslimin, dan Dr. (Cand) Dwi Nurahman, SH., MH, serta mahasiswa dan aktivis di Provinsi Lampung.

Andi Surya selaku Ketua Yayasan UMITRA, dalam pembukaannya menyampaikan terima kasih atas kedatangan seluruh tokoh aktifis dan mahasiswa dalam kegiatan ini.

“Terimakasih untuk semuanya yang sudah hadir dan ikut dalam pembahasan topik kita kali ini,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, kegiatan ini akan membahas sebuah topik yang menarik momen menjelang pilkada 2024 mendatang.

“Jika kita melihat dari gejala awal yang memang terjadi, bahwa tahun ini tahun politik, maka kita akan menghadapi pilkada ini di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Menurutnya, gejala yang dialami pada pilkada sekarang berbeda dengan pilkada dulu pada 2004, karena aspirasi rakyat di implementasikan menjadi peraturan.

“Gejala selama ini berbeda nuansanya ketika dulu waktu saya duduk di dewan perwakilan daerah, dulu kita masih memiliki demokrasi, 80-90 persen aspirasi rakyat itu masih menggumpal dan menjadi sebuah kebijakan yang di implementasikan menjadi aturan-aturan,” kata dia.

Sementara, nuansa dari tiga periode ini berbeda, dengan adanya bohir-bohir (yang memberi modal), baik saat suasana pilkada, pemilihan umum secara demokrasi dan legislatif.

“Yang sudah kita amati, dimana salah satu halnya adanya keberadaan bohir-bohir yang mendukung kepada salah satu calon yang diinginkan menjadi kepala daerah,” ucapnya.

Menurutnya Andi Surya dalam demokrasi, keberadaan bohir-bohir ini ibaratkan buang angin, baunya itu tercium namun tidak dapat menghentikannya tapi bisa dirasakan kehadirannya.

“Oleh karena itu, ini lah yang akan kita bahas dalam kegiatan ini, semoga bisa memberikan pemahaman kepada kita semua tentang adanya bohir-bohir pada saat menjelang pilkada,” pungkasnya.

Ia juga berharap, agar demokrasi di Lampung ini kedepannya bisa lebih baik dari yang sekarang.

“Saya berharap supaya demokrasi kita ini berjalan lebih baik ke depan, demokrasi lebih baik bisa menghasilkan kader partai yang di terbaik dan bisa membangun daerah yang dipimpinnya,” tutupnya.

Sampai berita ini dimuat, narasumber ke tiga, Dr. Wendi Melva sedang memberikan pemaparan di hadapan semua peserta dialog publik. (Neni)

Pos terkait