Ilustrasi. | Net
Bongkar Post
LAMPUNG TENGAH – Inna Lillahi wa Inna ilaihi Raji’un. Naas nasib Salam (40), warga Dusun 1, Kampung Mataram Ilir, Kecamatan Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah ini. Dia harus meregang nyawa dengan cara yang sama sekali tak pernah dia duga sebelumnya.
Tengah dekat gorong-gorong, tetiba saja Salam jatuh tersungkur dengan kondisi berlumuran darah dari bagian kepalanya, yang sepersekian detik sebelumnya tetiba tertembus peluru nyasar bersarang di sana.
Suasana pun tengah ramai orang, kontan saja para warga yang menyaksikan kejadian naas Sabtu pagi, 6 Juli 2024 sekira pukul 10.00 WIB, di sekitar kediaman sahibul hajat pesta pernikahan penyambutan pihak besan salah seorang warga bernama Aliudin itu, lintang pulang sebagian menjerit panik, sebagian sigap berlarian hampiri tubuh korban, segera melarikannya ke instalasi kesehatan terdekat.
Namun takdir Allah berkata lain. Tim medis menyatakan Salam meninggal dunia. Nyawa Salam pun tak dapat tertolong, diduga akibat perdarahan hebat di bagian kepalanya. Itu.
Informasi kronologi peristiwa terhimpun, di tengah suasana kebahagiaan keluarga besar Aliudin menyambut tetamu istimewa besan dan keluarga di pesta pernikahan putra putri mereka.
Turut hadir dan menyambut pihak besan Aliudin, tokoh masyarakat setempat yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Tengah dapil 2 (Kecamatan Bandar Mataram, Bandar Surabaya, Bumi Nabung, Rumbia, Seputih Surabaya, dan Putra Rumbia) yakni M (42).
Lazimnya pesta pernikahan dalam tradisi adat Lampung, dimana ada terdapat prosesi arak-arakan iring-iringan mempelai, salah satunya ada momen dinantikan namun juga mendebarkan yakni ada yang meletuskan atau menembakkan peluru senpi, atau ada pula yang menggantinya dengan letusan kembang api, ke udara.
Saat prosesi acara penyambutan, M bermaksud untuk meletuskan senjata api miliknya yang berjenis pistol ke udara. Entah kenapa, saat meletus, apesnya peluru dari pistol tersebut malah justru nyasar, yang diketahui kemudian mengenai kepala Salam.
Belum didapatkan data pasti, terkait berapa jarak resmi antara posisi tubuh M saat tengah menembakkan pistolnya ke udara, dengan posisi tubuh Salam saat tertembak.
Namun salah satu warga setempat menyebut, saat M mengisi peluru ke dalam senpinya, disangka yang bersangkutan masih kosong. M tidak mengetahui ternyata didalam pistolnya masih ada sisa satu peluru. Nah peluru itulah yang meletus mengenai korban.
Dan, menurut keterangannya, posisi korban saat itu berjarak cukup dekat dengan MSM. Yakni di depan M, jaraknya tak terlalu jauh.
“Korban tertembak tepat di kepala, langsung jatuh tersungkur, sepertinya tewas di tempat. Maka langsung dibawa ke salah satu rumah sakit di Bandarjaya untuk diotopsi. Dari situ baru ke Polres,” ucap warga yang enggan disebutkan identitasnya ini.
Usai pertolongan pertama terhadap korban dilakukan, dan nyawa Salam tak tertolong, pihak kepolisian dari Polsek Seputih Surabaya Polres Lampung Tengah pun bergegas menuju ke lokasi tempat kejadian perkara.
Polisi mengamankan pistol M, meminta keterangan para saksi peristiwa, mensterilkan lokasi kejadian dengan memasang garis polisi.
Berdasarkan musyawarah keluarga M, dan pihak Polsek Seputih Surabaya, M lantas diantarkan untuk diserahkan ke Mapolres Lampung Tengah di Gunungsugih, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Saat warta ini naik siar, kabarnya M masih dalam pemeriksaan Polres. Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah beserta jajaran juga tengah ke TKP untuk menggali informasi dan keterangan pasti seputar kronologi peristiwa menghebohkan ini. (Muzzamil)







