Bandar Lampung, BP
Rupanya-rupanya, BUMN bertotal aset Rp83 triliun pemilik 4.245 kantor cabang pelayan setia 24 juta nasabah se-Indonesia satu ini, sehari-hari bukan cuma melulu mengurusi gadai menggadai saja.
Ya, PT Pegadaian (Persero), korporat pelat merah dirian 1 April 1901 pertama kali di Sukabumi Jawa Barat, kini memiliki 8 produk jasa Pinjaman Gadai, 9 produk jasa Pinjaman Non Gadai, 8 produk Layanan Jasa, dan 1 produk Layanan Korporasi ini notabene mendarmabaktikan pula program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dulu _Corporate Social Responsibilities_ (CSR), antara lain berupa dukungan asistensi teknis, edukasi, fasilitasi, pendampingan manajemen, pengembangan serta pemberdayaan UMKM melalui program Bank Sampah dan GadePreneur.
Di Lampung misalnya, melalui Kantor Wilayah (Kanwil) III PT Pegadaian (Persero) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Area Lampung, Pegadaian setempat terus meningkatkan volume penetrasi keterjangkauan kedua program unggulan tersebut demi mendukung dan mengembangkan UMKM.
Program Bank Sampah, ujar Deputi Bisnis Area Lampung, Kanwil III Pegadaian (Persero) Sumbagsel, Firman Alghazali, pada Media Gathering 30 Mei lalu di Bandarlampung, bertujuan mendorong masyarakat mengelola sampah yang tak hanya bantu mengurangi limbah, namun dapat memberi nilai tambah, menjadi barang bernilai ekonomis, hasilnya dapat digunakan sebagai modal usaha.
“Sementara, program GadePreneur menawarkan pelatihan bisnis, pendampingan dan peningkatan keterampilan bagi pelaku UMKM agar lebih inovatif dan kompetitif,” ujarnya, menyebut UMKM jadi salah satu fokus utama Pegadaian karena merupakan ujung tombak penggerak perekonomian.
“Baru 10 persen dari jumlah pelaku UMKM di Lampung yang jadi nasabah Pegadaian. Nah, UMKM merupakan target terbesar Pegadaian selain kalangan milenial. Kami melihat potensi besar dalam pengembangan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi lokal,” kata dia.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM di Lampung. Dengan berbagai program yang kami miliki, kami berharap dapat memberi dampak positif dan nyata bagi perkembangan ekonomi lokal,” ujar Firman, melugaskan pihaknya berencana meningkatkan jumlah nasabah UMKM dengan memperluas akses layanan dan memberikan solusi keuangan yang lebih mudah dijangkau
“Target kami, kami akan buka lima co-location holding ultramikro bekerja sama dengan BRI dan PNM untuk blank spot area di Lampung seperti Kotabumi, Krui, yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi luar biasa. Kami juga akan fokus memperbanyak agen Pegadaian yang akan menjadi salah satu kontribusi kami untuk meningkatkan produktivitas,” giliran Pimpinan Wilayah Pegadaian Kanwil III Sumbagsel, Dwi Hadi Atmaka, yang bicara.
Keduanya mengintensi, Pegadaian Kanwil III Sumbagsel berharap dapat menjadi mitra strategis pelaku UMKM di Lampung, lewat komitmen dan ragam program inovatifnya.
“Dukungan Pegadaian dalam hal ini tidak hanya berupa solusi finansial, juga upaya memberdayakan UMKM agar lebih berdaya saing dan berkelanjutan,” tandas keduanya.
Biar gampang ingat, untuk informasi, delapan produk Pinjaman Gadai PT Pegadaian, yakni meliputi Gadai Angsuran Emas, Gadai Efek, Gadai Emas, Gadai Kendaraan, Gadai Non Emas, Gadai Tabungan Emas, Pembiayaan Porsi Haji, dan Pembiayaan Wisata Religi.
Berikut, sembilan produk Pinjaman Non Gadai PT Pegadaian, meliputi Cicil Emas, Cicil Emas Arisan, Cicil Emasku, Cicil Kendaraan, Gadai Sertifikat, Pinjaman Modal Kerja, Pinjaman Modal Produktif, Pinjaman Serbaguna, dan Pinjaman Usaha.
Selanjutnya, delapan produk Layanan Jasa PT Pegadaian, meliputi Jasa Pembayaran Online, Jasa Pengiriman Uang, Jasa Sertifikasi, Jasa Taksiran, Jasa Titipan, Safe Deposit Box, Tabungan Emas, dan Titipan Emas Fisik.
Terakhir, produk Layanan Korporasi yakni Pinjaman Kredit Instansi.
Pembaca, selain selancar seluncur di aplikasi Pegadaian Digital yang bebas unduh bebas akses di PlayStore dan AppStore, kapan terakhir mampir ke Pegadaian? (Muzzamil)