Bongkar Post – Bahas Potensi Singkong, Kadis DKPTPH Lampung dan Tubagus Kabid PSP Hadiri FGD di Palembang

Bongkar Post

Palembang,

Bacaan Lainnya

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam hal ini PT. Pupuk Indonesia (Persero) gelar Focus Group Discussion (FGD) di Arya Duta Hotel, Palembang Square, Jl. POM IX, Ilir Bar. I, Palembang Sumatera Selatan pada Senin (7 Oktober 2024).

Acara ini dihadiri 60 orang perwakilan berasal dari Kementerian Perekonomian, Kementerian Pertanian, BPSI Tanah dan Pupuk, PT. Pupuk Indonesia (Persero), Masyarakat Singkong Indonesia (MSI), Dinas Pertanian Provinsi Lampung, Kios Pupuk dan Petani Singkong Lampung.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Lampung Ir. Bani Ispriyanto, MM., didampingi Kepala Bidang Prasarana dan Sarana DKPTPH, Tubagus M. Rifki, SP., MP., turut hadir mewakili Pemprov Lampung di acara FGD tersebut.

Tubagus katakan, Lampung sebagai penghasil singkong nomor 1 nasional (7,6 juta ton produksi tahun 2023), menargetkan pada tahun 2025 seluas 253.774 hektar.

“Areal seluas itu membutuhkan pupuk NPK singkong sekitar 126 ribu ton dengan dosis 500 kg per hektar, sangat berharap singkong masuk kembali sebagai komoditi pangan yang mendapat subsidi pupuk,” terangnya kepada bongkarpost.co.id pada Senin (7/10/2024).

FGD yang bertemakan “Strategi Peningkatan Produktivitas Singkong dan Kebijakan Dukungan Pupuk Bersubsidi untuk Petani” tersebut bertujuan agar komoditas singkong dapat kembali mendapatkan alokasi pupuk subsidi dari Pemerintah, sehingga produktivitas dan kesejahteraan petani singkong dapat meningkat, serta menjadi salah satu penopang ketahanan pangan nasional.

“Terselenggaranya FGD ini diharapkan dapat mewadahi terjadinya dialog yang menyeluruh dan tuntas, seperti wacana pemikiran terdahulu,” pungkas Tubagus sapaan akrabnya kepada media ini.

Diketahui, bahwa komoditas singkong sendiri merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung swasembada pangan nasional, sehingga perusahaan membutuhkan suatu kegiatan untuk mendengarkan aspirasi petani terkait dengan kebijakan tersebut agar dapat merumuskan kembali bagaimana petani singkong bisa mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi di tahun 2025 sehingga meningkatkan produktivitas dengan harapan dapat menjaga ketahanan pangan nasional.

Dilanjutkan Tubagus, ada 5 topik pembahasan dalam FGD kali ini, diantaranya penyerapan aspirasi petani singkong, kajian penelitian peningkatan produktivitas tanaman singkong, peran aktif PT Pupuk Indonesia (Persero,red) melalui inovasi riset produk NPK spesifik komoditas yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman singkong.

“Kemudian mendiskusikan soal kebijakan dan alokasi pupuk NPK Subsidi tahun anggaran 2025, serta kebijakan pemerintah untuk strategi peningkatan produktivitas singkong dan kebijakan dukungan pupuk bersubsidi untuk petani,” tutupnya.

Kegiatan yang dimoderatori oleh Deni Dwiguna Sulaeman selalu SVP Strategi Penjualan & PP PT Pupuk Indonesia (Persero) itu dibuka sekaligus sambutan oleh Tri Wahyudi Saleh Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero).

Ada pun nara sumber yang hadir dalam FGD tersebut yakni, Helmi Hasanudin Ketua 1 Bidang Pengembangan Bisnis dan Produk Masyarakat Singkong Indonesia, Dr. Ir. Ladivani Retno Widowati, M.Sc., Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen (BPSI) Tanah dan Pupuk, Tri Wahyudi Saleh Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero), Dr. Drs. Jekvy Hendra. M.Si. Direktur Pupuk dan Pestısıda, Kementerian Pertanian RI, dan Dr. Ir. Ismariny, M.Sc Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI. (Nop/red)

 

Pos terkait