Atasi Macet, Tingkatkan Akses Wisata, Pemprov Lampung Lebarkan Jl Martadinata

SEMANGAT! – Kepala Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Lampung, M. Taufiqullah. | dok/Muzzamil

 

Bacaan Lainnya

BANDARLAMPUNG, BONGKARPOST.CO.ID — Pucuk dicinta ulam pun tiba. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) akhirnya kini sukses mengeksekusi ‘rencana lama’ pembangunan pelebaran ruas dan bahu jalan, serta perbaikan dan peningkatan drainase Jalan Laksamana RE Martadinata yang membelah kawasan Telukbetung, Kota Bandarlampung dan Kabupaten Pesawaran per tahun jamak 2025 dan 2026 mendatang.

Dinas BMBK Lampung selaku organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Lampung pengampu kegiatan program pembangunan pelebaran kurang lebih 6 kilometer jalan padat pelintas tersebut, sesuai rencana bakal segera mengeksekusinya per tahapan dengan menggunakan pagu anggaran APBD Provinsi Lampung setotal Rp100 miliar.

Pada tahap perdana, Dinas BMBK Lampung telah merampungkan bagian besar tahapan teknis proyek pembangunan jalan tersebut, yakni tahap perencanaan mencakup studi kelayakan, survei dan pemetaan, dan desain detail (DED).

Dinas BMBK Lampung diketahui kini tengah mengebut penyelesaian persiapan dokumen demi untuk agar pelaksanaan proyeknya dapat segera “capcus” dimulai lebih awal begitu memasuki tahun anggaran 2026.

Dan demi membersamainya, Dinas BMBK Lampung pun telah pula memulai kegiatan sosialisasi publik rencana pembangunan jalan utama penghubung antara Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandarlampung, dengan Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran ini, seperti “gong” perdana sosialisasi ke warga terdampak rencana pelebaran ruas dan bahu serta drainase jalan itu di Kantor Kecamatan Telukbetung Timur, Bandarlampung, Senin (29/9/2025).

Kepala Dinas BMBK Lampung, Muhammad Taufiqullah, hadir didampingi Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Lampung, Haris Kadarusman; Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lampung, Riski Sofyan; Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Lampung, Hasan Basri Natamenggala; dikawal Kepala Kantor BPN Bandarlampung Albert Muntarie, serta utusan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Lampung.

Dari unsur Pemerintah Kota Bandarlampung hadir Asisten I Sekretariat Daerah Kota Bandarlampung Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Wilson Faisol; Camat Telukbetung Timur, Bandarlampung, Zulkifli; Lurah Sukamaju, Telukbetung Timur, Heni Pujiarti; dan Lurah Way Tataan, Khairudin Ali.

Unsur Pemerintah Kabupaten Pesawaran, hadir Camat Teluk Pandan, Anwar; Kepala Desa Sukajaya Lempasing, Edy Susanto; dan Kepala Desa Hurun, Aminudin. Berikut warga calon terdampak proyek asal dua kelurahan di Bandarlampung, dua desa Pesawaran itu.

Informasi terhimpun, nantinya proyek bakal memperlebar ruas jalan dari semula kini 5 meter menjadi total lebar 11 meter, terbagi atas jalan utama selebar 7 meter dan bahu jalan masing-masing selebar 2 meter.

Pun nantinya proyek pelebaran jalan ini akan berdampak pada setotal 110 bidang tanah di lokus proyek di kelurahan dan desa lintasan. Dinas BMBK Lampung juga bakal melakukan pembebasan lahannya secara transparan dan terbuka, diawali musyawarah mufakat dengan pemilik lahan sesuai aturan berlaku.

Melegakannya, proyek pelebaran ini juga mencakup pembenahan drainase jalan untuk menjaga mutu dan kualitas jalan. “Dan juga, mengatasi permasalahan hidrologi di area perbukitan sekitar,” info Kadis Taufiq.

Adapun pelibatan Pemkot Bandarlampung khususnya, disebabkan terdapat sebagian jalan atau sekitar 3,353 km mulai dari titik pertigaan SPBU Sukamaju sampai dengan perbatasan pintu masuk kawasan wisata Pantai Lempasing yang masuk wilayah administratif setempat, yang terdampak.

Asisten I Wilson Faisol merincikan, terdapat 222 rumah warga meliputi 173 rumah warga Kelurahan Sukamaju, dan 49 rumah warga Kelurahan Way Tataan, yang terdampak itu.

Harapan ketiga pemda seirama, proyek ini nantinya bermanfaat mengurai, mengurangi, dan menghilangkan sumbatan kemacetan. Plus memperlancar arus lalu lintas sekaligus meningkatkan aksesibilitas publik ke sentra wisata bahari pesisir Teluk Lampung.

“Terutama guna mengatasi kemacetan yang sering terjadi pada saat libur panjang. Dan juga meningkatkan kenyamanan wisatawan, meningkatkan akses menuju destinasi wisata seperti Pantai Sari Ringgung, Pantai Mutun, Pulau Kelagian hingga Pulau Pahawang demi dukung perekonomian daerah dan dorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah melalui sektor pariwisata,” imbuh Wilson.

Seturut, Kadis BMBK Lampung M Taufiqullah menggarisbawahi pelebaran Jl Laksamana Martadinata ini penting dieksekusi, demi dukung geliat sektor kepariwisataan daerah.

Apatah lagi, kini pelintasnya bukan saja para warga lokal Lampung tetapi justru semakin banyak pelancong wisata luar provinsi, ujar Kadis sejak 9 Januari 2024, sebelumnya Sekretaris Dinas tersebut ini.

 

Warga Oke, Proyek Bakal Tancap Gas ‘Oye’

Beruntungnya, dari hasil sosialisasi publik rencana pelebaran jalan tersebut, warga terdampak kompak mendukung, kompak pula bakal melakukan segala sesuatu upaya demi memperlancar proses tahapannya.

Dari itu, tim persiapan gabungan Pemprov Lampung, Pemkot Bandarlampung, Pemkab Pesawaran yang bakal segera dibentuk tak lama lagi juga bakal relatif plong bekerja.

Dari situ, ketiga pemda bakal bisa segera mantap melangkah ke tahap kedua, yakni persiapan lahan, termasuk pembersihan dan pematokan; pekerjaan tanah seperti galian dan timbunan; konstruksi struktur, termasuk pembentukan badan jalan, pondasi, dan perkerasan; serta hingga kelak pada proses penyelesaian dan pemeliharaan, seperti pengaspalan, drainase, marka jalan, dan perawatan pascapembangunan.

Asisten I Wilson menambahkan, per Oktober ini tim persiapan terbentuk bakal melakukan survei dan pemetaan lokasi, cek dan ukur lahan warga terdampak, selain tim teknis akan melihat kontur tanah, menyesuaikan dengan beban transportasi dimana terbuka kemungkinan perbedaan pengerjaan teknis antar bahu jalan sisi kanan dan sisi kiri.

Terkait, pihak Dinas BMBK Lampung juga menarget pascasosialisasi publik tersebut, selanjutnya proses pembebasan lahannya bakal dikebut dengan harapan agar bisa diselesaikan pada akhir 2025 ini sehingga proses berikutnya: pembangunan fisiknya dapat segera dimulai di awal 2026.

Pelebaran jalan ini tandas Taufiq, bukan cuma sebatas melebarkan saja, tetapi juga membutuhkan lahan tambahan untuk ruas jalan yang dibutuhkan dan hal tersebut juga bukan cuma sebatas infrastruktur semata, tetapi juga terkait erat dengan progresivitas pertumbuhan ekonomi warga sekitar.

Dalam kacamata teknis, Taufiq mengafirmasi tantangan inti eksekusi proyek ini, terkait kondisi lahan yang bersinggungan dengan wilayah permukiman padat dan wilayah berbukit dekat laut. Butuh perencanaan matang.

Demi otw mulus, semoga lancar ya pak. (Muzzamil)

Pos terkait