Perempuan Dalam Tata Kelola Air*
Peran perempuan dalam tata kelola air sangat penting dan tidak dapat diabaikan. Secara historis, perempuan sering kali menjadi pihak yang paling terdampak oleh masalah air, namun mereka juga memiliki peran yang signifikan dalam pengelolaan sumber daya air.
Perempuan memiliki peran vital dalam pemenuhan kebutuhan air sehari-hari keluarga. Mereka biasanya bertanggung jawab atas tugas-tugas seperti mengambil air, memasak, dan membersihkan, sehingga pemahaman mereka tentang pengelolaan air di tingkat rumah tangga sangat penting. Dengan memberdayakan perempuan dan memberikan akses yang lebih baik pada pengetahuan dan teknologi terkait air, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air di tingkat rumah tangga.
Di tingkat komunitas, perempuan juga dapat memainkan peran penting dalam pengelolaan sumber daya air. Mereka sering kali terlibat dalam kegiatan pertanian dan peternakan, yang keduanya sangat bergantung pada air. Dalam bidang pertanian, terutama dalam pengelolaan air untuk pertanian, di antaranya mengatur penggunaan air untuk irigasi tanaman, memastikan air tersedia untuk tanaman, memastikan penyediaan air yang memadai, juga mengelola infrastruktur air. Keterlibatan perempuan dalam penanaman dan perawatan tanaman yang memerlukan pemantauan dan kebutuhan air yang tepat membuat perempuan memiliki pengetahuan yang baik terkait kebutuhan air tanaman dan cara pemeliharan tanaman yang baik pula.
Dalam bidang peternakan, perempuan juga memiliki peran dalam pengelolaan kebutuhan air. Perempuan juga sering kali bertanggung jawab memastikan hewan ternak mendapatkan air bersih untuk minum agar hewan ternak tetap sehat. Kemudian perempuan juga berperan penting dalam menjaga kualitas air agar tidak tercemari oleh limbah peternakan. Dengan memberdayakan perempuan dalam pengambilan keputusan terkait tata kelola air di tingkat lokal, kita dapat meningkatkan ketahanan pangan, dimana ketahanan pangan yang buruk dapat menyebabkan stunting pada anak di bawah tiga tahun yang dapat menyebabkan keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan resiko terkena penyakit kronis, dan juga mengurangi dampak perubahan iklim.
Selain itu, perempuan juga memiliki potensi besar dalam bidang pendidikan dan advokasi. Dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran perempuan tentang pentingnya pengelolaan air yang berkelanjutan, kita dapat memotivasi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah untuk melestarikan sumber daya air. Perempuan dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam mendukung program-program konservasi air dan mengedukasi masyarakat tentang cara menggunakan air secara bijak. Dasar moral dan kebiasaan manusia dibentuk sedari kecil sehingganya diperlukan peran perempuan sebagai sekolah pertama bagi anak-anaknya untuk mendidik para generasi penerus dalam pembelajaran pengelolaan air. Peranan ini sangat berpengaruh karena pembelajaran pengelolaan air dapat dilakukan sedari dini melalui peran wanita sebagai ibu.
Dalam tata kelola air di tingkat kebijakan dan pengambilan keputusan, partisipasi perempuan juga krusial. Pemikiran dan pandangan perempuan dapat membawa perspektif yang berbeda dan lebih holistik terhadap isu-isu pengelolaan air. Ada banyak alasan mengapa perempuan dianggap mampu membuat kebijakan dan mengambil keputusan dalam bidang air. Peran wanita mengatur manajemen penggunaan dan pengelolaan air untuk kebutuhan sehari-hari memberikan wawasan yang mendalam tentang kebutuhan air secara aktual. Kemudian perempuan juga lebih peka terhadap masalah-masalah di lingkungannya dan cenderung memperhatikan dampak dari kebijakan air terhadap kelurga karena perempuan adalah sosok yang melindungi keluarga dari balik layar, komunitas, juga lingkungan secara menyeluruh. Partisipasi perempuan dalam pembuatan kebijakan dan keputusan mengenai air dapat memberikan kebijakan-kebijakan yang lebih adil dan tepat dari perspektif perempuan. Kemudian perempuan juga memiliki kemampuan yang sangat baik dalam kolaborasi dan membangun hubungan dan kerja sama dalam pengelolaan air. Dengan memastikan keterlibatan perempuan dalam proses pengambilan keputusan, kita dapat menciptakan kebijakan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan dapat diterima dari berbagai kalangan masyarakat.
Secara keseluruhan, peran perempuan dalam tata kelola air sangat kompleks dan beragam, melibatkan berbagai aspek kehidupan sehari-hari, komunitas, pendidikan, dan kebijakan. Memberdayakan perempuan dalam pengelolaan air bukan hanya suatu kebutuhan moral, tetapi juga merupakan investasi dalam pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya peran perempuan yang diperlukan tetapi Sumber daya manusia yang berkualitas juga sangat dibutuhkan supaya kelestarian air tetap terjaga secara keberlanjutan.
*Sholikhatunisaul Faridoh; Mahasiswa Program Studi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu, Institut Teknologi Sumatera; Volunteer komunitas baca perempuan Al-Fahim.
Email : sholikhatunisaul.12247000@student.itera.ac.id
No kontak/WA : 085783210452
*Muhammad Ammar Sudigbyo; Mahasiswa Program Studi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu, Institut Teknologi Sumatera.
Email : muhammad.122470021@student.itera.ac.id
No kontak/WA : 081541528106