Rr. Erna Widyawati Suryokusumo (hijab putih) dan Arsiya Heni Puspita. (1/4/2025). (Foto: lstimewa)
Bongkar Post
Bandar Lampung, BP
Rr. Erna Widyawati Suryokusumo mengatakan selaku Penanggungjawab PAUD Inklusi Ceria mengatakan, anak istimewa dititipkan pada orang tua Istimewa.
PAUD Inklusi Ceria dengan suasana yang nyaman dan damai penuh aneka macam bunga ditaman serta aliran air di kolam. Sekolah ini bersih dan rapi, begitu juga ketika kita memasuki ruang kelas, semua tertata dengan baik dan kebersihan selalu dijaga.
Rr. Erna Widyawati Suryokusumo melanjutkan, “Kami menangani beberapa kelas Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) serta anak normal. Jika sosialisasi ABK sudah bagus dan siap untuk kelas reguler, kita masukkan ke kelas reguler. Proses ke kelas reguler tergantung pada anaknya karena beda anak beda pula masalahnya”, ujar Erna sapaan akrab pada media ini. Selasa (1/4/2025).
“Untuk tuna rungu biasanya tidak terlalu lama, kalau autis berat memerlukan waktu agak lama bisa sampai tiga tahun. Anak-anak didik kami yang ABK sudah ada yang bergabung di kelas reguler bahkan sekarang jelang lulus SMA”, ujar Erna Pemerhati Dunia Pendidikan.
Masih menurut Erna, kami sengaja memberikan pembelajaran pada anak-anak tuna rungu tidak dengan hahasa isyarat karena kami mengajarkan kembali ke fitrah, mata digunakan untuk apa, telinga, dan lainnya.
“Secara keseluruhan siswa ada 97 orang, bahkan kita sudah pernah siswa lebih dari seratus. Asal siswa ada juga dari Bogor Jawa Barat”, kata wanita Penulis dan Pelukis serta Peraih Juara 1 Lomba Aksara Lampung Tingkat Provinsi Lampung.
Tak hanya itu, Erna menambahkan, pada dasarnya kami bukan menolak menerima siswa karena jangan sampai memberikan menu yang tidak benar, kenyamanan anak untuk belajar. Jadi, agak-agak kita batasi untuk penerimaan siswa. Program akhir pekan sekolah melayani siswa ABK dari luar atau sekolah lain dan siswa usia diatas 7 tahun untuk terapi wicara, prilaku, dan lainnya.
PAUD Inklusi Ceria Kerja sama dengan Pihak Terkait
PAUD Inklusi Ceria dalam rangka pengembangan berbagai aspek juga kerja sama dengan perguruan tinggi dari luar provinsi Lampung, rumah sakit serta sekolah lainnya.
“Kami juga kerja sama denga tiga rumah sakit yaitu RS Abdoel Moeloek, RS Urip Sumoharjo, dan RS Advent”, ucap Pensiunan Dinas Koperindag Provinsi Lampung dan meraih 3 kali Penghargaan Setya Lencana Karya Satya.
Tak berhenti sampai disitu, Erna menegaskan, dalam rangka pengembangan-pengembangan maka kami kerjasama dengan STIE Jakarta dan IPB Bogor. Sampai saat ini perguruan tinggi negeri atau swasta di Provinsi Lampung belum siap menerima ABK.
Erna juga menyampaikan, Bantuan Operasional Paud (BOP) langsung dari pusat, dulu setahun sekali sekarang dua kali, jadi kita itu dibikin sulit untuk administrasi. Kenapa harus seperti itu? Kasih bantuan, ya kasih bantuan aja.
Peranan Orang Tua pada Anak Berkebutuhan Khusus
Sekolah, lingkungan sekitar keberadaan ABK, keluarga serta orang tua semua mempunyai peranan penting dalam rangka tercapainya tujuan agar ABK bisa sama denga anak normal lainnya.
“Kami bisa mengisi hidup ini untuk mereka (ABK) yang selama ini tidak bisa diterima masyarakat, kami setidaknya memberikan persiapan hidup bagi mereka yaitu pembelajaran sesuai dengan harapan orang tuanya karena setiap orang tua ingin anaknya kembali normal”, papar Tim Pengajar Akper ABK Bunda Delima.
“Dilema bagi kami saat mendaftarkan anaknya, orang tua tidak terus terang bahwa anaknya berkebutuhan khusus dan anaknya tidak dibawa. Tenaga pendidik ABK kami terbatas”, ujar Ketua Harian Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kecamatan Enggal.
Erna berpesan, bagi orang tua setidaknya ikuti aturan main menagani ABK, misalnya anak autis makanan harus dijaga, tidak bisa menjaga pola makan anak bisa kacau. Ada anak yang belum pernah coba, saat makanan dimakan langsung muntah. Ada juga yang coba-coba, sehingga jika dirasa lebih enak dari makanan yang biasa ia makan.
“Nah kecanduan, nanganinya enggak cukup sebulan atau dua bulan karena keracunan. Ini akan berpengaruh ke prilaku yang lebih brutal dan tidak bisa dikendalikan”, pungkas Erna yang memiliki cucu berkebutuhan khusus.
Sejarah PAUD Inklusi Ceria
PAUD Inklusi Ceria adalah PAUD tertua dari awal-awal dicanangkan pada tahun 2017. Posisi sekolah ada dibawah dekat turunan Damri, daerah kumuh dan miskin. Sekolah ini tidak bayar, gurunya juga tidak dibayar. Namun ada beberapa siswa yang bayar seminggu tiga kali dan ada juga seikhlasnya.
Diketahui, berawal dari lingkungan yang sempit, kumuh, padat serta rumah-rumah yang tidak memenuhi standar kesehatan berada pada daerah yang tidak layak huni. Banyak anak usia sekolah tidak disekolahkan karena faktor ekonomi.
Berdasarkan fakta ini, pada awal tahun 1979 merupakan cikal bakal PAUD Ceria sebagai Kelompok Bermain. Saat ini PAUD Ceria telah menjadi Kelompok Bermain Inklusi yang menangani berbagai kasus. Beralamat di jalan Way Abung, Gang Tengah No. 29 Pahoman Bandar Lampung, Provinsi Lampung.**