Bongkarpost.co.id
Bandarlampung,
Delapan puluh tahun pengabdian TNI Angkatan Laut (AL) bagi bangsa Indonesia bukan sekadar angka, melainkan saksi bisu dari kesetiaan dan keteguhan dalam menepati janji. Di usia yang ke-80 hari ini, Rabu (10/9/25), TNI AL tetap berdiri gagah sebagai benteng kedaulatan dan kehormatan bangsa di lautan Nusantara.
Kesetiaan itu bukan sekadar kata, melainkan napas perjuangan. Setia pada Ibu Pertiwi, setia pada Sang Saka Merah Putih yang berkibar gagah di langit Nusantara, sebut Damanik dalam refleksinya menyambut HUT ke-80 TNI AL.
Seperti dituturkan oleh Ahmad Fajri, TNI AL, kepada Awak Media Rabu (10/9/25), saat di hubungi via WhatsApp, Ia mengatakan para prajurit laut adalah mereka yang lahir dari rahim gelombang, dibesarkan oleh disiplin, dan ditempa oleh medan tempur. Di wajah kami terpancar ketegasan, di dada kami bersemayam keberanian, dan di jiwa kami terpatri janji yang tak pernah dikhianati.
Janji yang diucapkan saat sumpah prajurit dilafalkan, menurutnya, adalah janji yang tak tergoyahkan. Baik di tengah desing peluru, hempasan badai, maupun ancaman maut di setiap gelombang. Prajurit TNI AL adalah petarung laut—pengawal samudera sekaligus penjaga martabat bangsa.
“Dengan disiplin baja, mereka berdiri di garis terdepan, siap menunaikan perintah, siap berkorban jiwa dan raga. Bagi prajurit sejati, hidup hanya sekali, dan sekali itu dipersembahkan untuk kejayaan bangsa,” tegas Fajri.
HUT ke-80 TNI AL bukan sekadar tonggak sejarah, melainkan juga teriakan kemenangan bahwa prajurit laut Indonesia tetap gagah, tetap jantan, tetap setia, dan tetap menepati janji.
“Dirgahayu TNI Angkatan Laut ke-80! Jalesveva Jayamahe—Di Laut Kita Jaya!” seru Damanik seraya menandaskan, semangat dan dedikasi TNI AL selama 80 tahun ini menjadi bukti nyata pengabdian tanpa pamrih bagi tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.(Neni)