2-10 Persen Dari 7.162 Sekolah SD-SMA/SMK di Sumatera Selatan Rusak Berat
SUMATERA SELATAN, BONGKARPOST.CO.ID – Sebanyak 2-10 persen dari 7.162 gedung SD hingga SMA/SMK di Bumi Gending Sriwijaya kondisinya rusak berat. Ini terungkap dalam kunjungan kerja Komisi X DPR RI ke Sumatera Selatan, Jum’at (31/1/2025).
Anggota Komisi X DPR Lita Machfud Arifin mengatakan, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), terdata untuk SD ada 4.739 sekolah dengan 9,94 persen rusak berat, SMP 1.469 sekolah dengan 5,81 persen rusak berat, SMA 629 sekolah dengan 4,21 persen rusak berat, SMK 325 sekolah dengan 2,8 persen rusak berat.
Bukan hanya Angka Putus Sekolah yang tinggi tapi juga kerusakan sarana ruang kelas yang rusak ringan dan rusak berat, juga menjadi sorotan penting Komisi X DPR saat meninjau ke Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
“Kami meninjau tiga sekolah yaitu SDN 06 Indralaya Utara, SMPN 3 Indralaya Utara dan SMAN 2 Indralaya Utara. Kami langsung datangi sekolah-sekolah tersebut, memang keadaan sesuai dengan data disampaikan BPS, kerusakan di sekolah sangat banyak. Kami apresiasi kerja BPS dalam mendukung dunia pendidikan dengan data statistiknya,” ujar Lita, Jum’at.
Data kerusakan gedung sekolah, menggenapi perwajahan dunia sekolah kita, dari sekian banyaknya persoalan lapangan yang silih berganti. Dimana sistem pendidikan nasional Indonesia merupakan yang terbesar keempat di dunia. Pendidikan dasar hingga menengah atas di Indonesia bersifat wajib ((Wajib Belajar 12 tahun), SD dan SMP gratis.
Sekadar informasi, bersumber data rekap nasional semester ganjil tahun 2024/2025 per 1 September 2024 dari laman Data Pokok Kependidikan (Dapodik) Kemendikbudristek (https://dapo. kemdikbud.go.id/), diketahui terdapat 439.784 sekolah di Indonesia dengan jumlah murid 52.913.427, turun 0,56 persen dibanding 2023/2024 mencapai 53.212.177.
Secara nominal, peserta didik bertambah terbanyak terdapat di jenjang SMP 60.548 siswa, diikuti SMA sebanyak 46.678 siswa.
Dari jumlah tersebut, merujuk data semester ganjil tahun ajaran 2023/2024, 149.225 unit diantaranya adalah SD, 42.907 unit adalah SMP se-Indonesia.
Lalu, 14.445 unit adalah SMA, terbagi 7.049 SMA negeri dan 7.396 SMA swasta. Dengan jumlah siswa 5.310.433 terbagi 3.916.907 siswa SMA negeri dan 1.393.526 siswa SMA swasta. Dan 355.147 guru pengajar terbagi 256.065 guru SMA negeri dan 99.082 guru SMA swasta.
Serta, 14.252 unit SMK, meliputi 3.739 SMK negeri dan 10.513 SMK swasta. Dengan jumlah siswa 5.059.603 meliputi 2.412.776 siswa SMK negeri dan 2.646.827 siswa SMK swasta. Dan, 339.715 guru pengajar, terdiri 170.310 guru SMK negeri dan 169.405 guru SMK swasta.
Data jumlah sekolah 2023/2024 ini belum termasuk satuan pendidikan di bawah Kementerian Agama, seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), SMAK, dan SMTK.
Per 2023/2024, total jumlah peserta didik di Indonesia meliputi SD 24,04 juta murid, SMP 9,97 juta murid, SMA 5,32 juta murid, SMK 5,08 juta murid, TK 3,73 juta murid, KB 2,44 juta murid, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) 1,6 juta murid, dan Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Sejenis (SPS) yakni lembaga pendidikan nonformal bagi anak usia 2-4 tahun) 614.033 murid. (Muzzamil/Martodo)