Bandar Lampung, BP
Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla berpesan pentingnya kehadiran Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di tengah masyarakat untuk mengokohkan ilmu pengetahuan dan kewirausahan guna meningkatkan kemakmuran bangsa. Untuk itu, Wapres meminta agar ICMI memperkuat ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, dan kewirausahaan.
“ICMI menjadi sumber yang cendekiawan yang menghasilkan kemakmuran bukan menghasilkan jabatan,” kata Jusuf Kalla saat menurutp Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ke-28 Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Mahligai Agung Convention Hall, Pascasarja Universitas Bandar Lampung (UBL), Sabtu (8/12/2018).
Penutupan yang ditandai pemukulan gong itu dihadiri Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie, dan Ketua ICMI Orwil Lampung M. Yusuf Sulfarano Barusman.
Menurut Wapres Jusuf Kalla, penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, dan kewirausahaan, harus menjadi bagian utama dampak pembicaraan silaknas ICMI.
“Jika kita membicarakan makro saja kegiatan ini akan menjadi pertemuan politik. Akibatnya, ekonomi terlupakan,” kata Jusuf Kalla.
Wapres menekankan hasil pertemuan ini hendaknya dapat dirasakan secara nyata bagi kemajuan masyarakat. Tidak sekedar kegiatan seremonial ICMI sebagai tempat bersatunya para cendekiawan se-Indonesia. Wapres meminta ICMI hendaknya menjadi pelopor menyiapkan sumber daya manusia guna menghadapai kemajuan teknologi yang emakin pesat.
“Mari kita mereformasi ICMI berprestasi untuk memakmurkan rakyat. Ke depan, pertemuan ini di samping membicarakan politik, ekonomi, dan sosial harus juga ada yang mempresentasikan keilmuan. Jangan setiap tahun Silaknas ke Silaknas, rapat ke rapat tapi harus ada bagian dari laboratorium ke laboratorium, percobaan satu ke percobaan yang lain sehingga waktu kita tidak terbuang,” ujar Jusuf Kalla.
Di sisi lain, Jimly Asshiddiqie mengatakan Silaknas berjalan sukses sejak dibuka Presiden RI Joko Widodo pada 6 Desember 2018. Jimly mengungkapkan kegiatan ini membangkitkan semangat dan antusiasme baru khususnya di daerah untuk menyebarluaskan semangat ICMI.
“Silaknas menekankan pentingnya peningkatan kualitas iman dan takwa (imtak) serta sumber daya insani untuk menggerakan roda ekonomi mandiri yang dipelopori kaum cendikiawan. Kemudian, menyebarluaskan kesadaran hidup rukun beragama dan bernegara,” kata Jimly.
Silaknas dihadiri 800 peserta perwakilan ICMI seluruh Indoensia, utusan dari Amerika Serikat, Australia, 10 negara Asia Tenggara, dan Timor Leste. Silaknas juga menghasilkan deklarasi pembentukan Ikatan Cendikiawan Muslim Asia Tenggara (ICMA).
“ICMA menjadi tonggak sejarah bagi ICMI dan Provinsi Lampung,” kata Yusuf Barusman. (eko/rls)