Risky Sofyan Ditunjuk Jadi Plt Kepala DLH Lampung, Gantikan Emilia Kusumawati yang Pensiun

Bongkarpost.co.id

Bandar Lampung,

Bacaan Lainnya

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung resmi menunjuk Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Risky Sofyan, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung.

Penunjukan ini dilakukan bersamaan dengan pelepasan Kepala DLH sebelumnya, Emilia Kusumawati, yang memasuki masa pensiun.

Surat Keputusan (SK) penugasan diserahkan langsung dalam acara pelepasan yang berlangsung di Ruang Abung, Kantor Gubernur Lampung, Selasa (1/7/2025). Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, memimpin langsung prosesi tersebut.

*Risky Sofyan, Figur Transisi yang Dipercaya Gubernur*

Penunjukan Risky Sofyan sebagai Plt Kepala DLH menjadi sorotan, mengingat rekam jejaknya yang selama ini dikenal piawai mengelola lembaga arsip dan perpustakaan.

Kini, ia dipercaya mengemban amanah di sektor strategis yang bersinggungan langsung dengan isu krisis iklim, pengelolaan sampah, dan perlindungan lingkungan hidup.

“Penugasan ini adalah amanah. Saya siap melanjutkan dan menjaga kesinambungan program-program strategis yang telah dijalankan Ibu Emilia,” kata Risky usai acara.

Sebagai pejabat yang dikenal adaptif dan komunikatif, Risky Sofyan dinilai mampu membangun koordinasi lintas sektor dalam mendorong program ketahanan iklim dan pengurangan emisi gas rumah kaca di Lampung.

*Emilia Pamit Usai 34 Tahun Mengabdi, Tinggalkan Warisan Perjuangan Iklim*

Dalam sambutan perpisahannya, Emilia Kusumawati mengungkapkan telah mengabdi sebagai PNS sejak 1 Maret 1991, mengawali karier di Dinas Pertanian sebelum akhirnya menutup pengabdiannya di Dinas Lingkungan Hidup.

“Selama 34 tahun 3 bulan saya menjadi bagian dari birokrasi. Saya titipkan program-program strategis yang belum selesai untuk dilanjutkan dan dituntaskan,” kata Emilia.

Salah satu program prioritas yang ia soroti adalah pembangunan Taman Kahati seluas 25 hektare di kawasan Kota Baru.

Proyek ini, menurutnya, menjadi harapan besar dalam meminimalisir dampak perubahan iklim. Emilia menjelaskan, program itu telah mendapatkan pendanaan awal sebesar Rp500 juta dari skema dana karbon.

“Harapannya, program ini terus mendapatkan dukungan agar bisa segera memberikan dampak nyata terhadap ketahanan iklim di Provinsi Lampung,” tegasnya.

Emilia juga menyebut capaian lain dalam masa jabatannya, yakni terbentuknya 400 kampung iklim yang tersebar di berbagai kabupaten/kota sebagai bentuk pelibatan masyarakat dalam penurunan emisi gas rumah kaca.

*Jihan Nurlela: “Bu Emilia Telah Menjadi Sosok Penting dalam Perjuangan Lingkungan*

Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, memberikan penghormatan khusus atas dedikasi Emilia yang telah menorehkan banyak kontribusi dalam masa pengabdiannya.

“Tanpa lingkungan hidup yang berkelanjutan, kehidupan itu sendiri tidak akan ada. Dan Bu Emilia telah menjadi bagian penting dari perjuangan menjaga keseimbangan tersebut,” ujar Jihan.

Menurutnya, Emilia tidak hanya dikenal karena kebijakan dan hasil kerjanya, tetapi juga karena integritas dan idealisme yang ia pegang selama menjabat. Ia berani mengambil sikap dalam isu-isu strategis, termasuk dalam penutupan tambang ilegal dan penguatan sektor-sektor vital lainnya.

“Meskipun masa tugasnya telah usai, namun purnabakti bukanlah akhir dari segalanya. Alam tidak bisa dijaga hanya dengan laporan bagus atau rapat panjang. Ia butuh tindakan nyata. Dan itulah yang telah dilakukan oleh Ibu Emilia,” tutup Jihan.

Kini tongkat estafet perjuangan lingkungan berada di tangan Risky Sofyan. Tantangan ke depan bukan hanya pada menjaga apa yang telah dibangun, tetapi juga membawa visi baru yang lebih progresif demi masa depan lingkungan hidup di Bumi Ruwa Jurai.(Jim)

Pos terkait