Proses Penyelesaian Pekerjaan Penanganan Kemiskinan Ekstrem

Foto. Doc PPK-PKPP Lampung.

Bongkar Post

Bacaan Lainnya

Bandarlampung,

Terkait pemberitaan Proyek Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) melalui Satuan Kerja Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kementerian PUPR di Teluk Pandan Pesawaran senilai Rp 7,6 Miliar.

PPK Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Lampung memberikan klarifikasi kepada Bongkarpost.co.id atas berita pada 29 Januari 2025 yang mengangkat persoalan proyek tersebut, mengenai isu addendum BPPW kepada perusahaan pelaksana (CV. Kalembo Ade Mautama,red).

“Memang proyek tersebut 259 hari. Seharusnya berakhir 31 Desember 2024. Karena belum diselesaikan 100%, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109 Tahun 2023 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Atas Pekerjaan Yang Belum Diselesaikan Pada Akhir Tahun Anggaran, Kami memberikan tambahan waktu berikut dendanya dengan nilai sesuai ketentuan berlaku, berupa addendum Pemberian Kesempatan selama 90 hari melalui 2 tahap, 50 hari pertama yang berakhir 19 Februari ini, kalau belum selesai juga diberi kesempatan 40 hari berikutnya, dalam proses ini kami bersinergi dengan pihak Kejaksaan,” terang PPK kepada bongkarpost.co.id di ruang kerjanya pada Jum’at (7/2/2024).

Ditambahkannya, bahwa proyek senilai 7,6 M tersebut fokus pada distribusi air bersih bagi warga setempat. Nilai sebesar itu meliputi item pekerjaan sistem jaringan perpipaan sepanjang 16 km pipa transmisi dan distribusi, 60 titik MCK, Drainase, Jalan lingkungan, dan supporting lainnya.

“Cuaca dan medan yang sangat berat memungkinkan pengerjaan proyek tersebut agak lambat, sehingga diberi penambahan waktu. Ada sekitar 60 BNBA yang akan menerima manfaat dari fasilitas tersebut,” tambahnya.

Senada diterangkan oleh Hamdi staff bagian Monitoring lapangan. “Ya jalurnya berbukit dan curam. Bayangkan, pipa transmisi 9 km dengan diameter 6 inchi sepanjang ± 1 km, berikutnya diameter lebih kecil melalui jalur curam, berbukit dan berkelok.”

Dikatakannya, denda atas keterlambatan proyek tersebut dinilai dengan perhitungan 1/1.000 x nilai sisa pekerjaan yang belum tuntas. Menurutnya progres baru mencapai 75,49% sampai akhir tahun lalu.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa proyek BPPW senilai 7,6 Miliar Rupiah itu sempat menuai reaksi masyarakat karena pekerjaannya belum tuntas alias molor, atas dasar itu maka tim bongkar post memantau situasi di lapangan sesuai informasi warga. (Nop)

Pos terkait