Tulangbawang, BP
Pada musim kemarau tahun 2019 ini, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Tulangbawang, setiap harinya, siap siaga, siang dan malam hampir selalu berjibaku memadamkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), selain dari bergerak ketika ada kejadian kebakaran di rumah warga.
Tugas tambahan, dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan yang banyak terjadi, baik di perkebunan milik masyarakat maupun lahan gambut dan rawa-rawa yang mengering, tidak tau sebabnya, apakah sengaja dibakar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab atau karena unsur tidak disengaja dan mungkin faktor alam.
Para pahlawan ini patut untuk diberikan penghargaan, bukannya diberikan cemooh kala ketika terjadi kebakaran, karena dianggap lambat, padahal jangan ditanya, jiwa korsa dan panggilan jiwa telah tertanam di hati para pejuang pantang pulang sebelum padam, Damkar Tulangbawang.
Jerih payah para Tim petugas patut diapresiasi, sebab nyawa taruhannya, siang malam berusaha melakukan pemadaman titik api yang tak diundang. Sat-Pol PP, TNI/Polri, Dinkes, BPBD dan masyarakat, bahu membahu. Sehingga meski penghargaan itu diberikan rasa-rasanya belum sebanding dengan apa yang telah dilakukan, tapi setidaknya dapat menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi para tulang punggung keluarga ini.
“Kami harap kesadaran masyarakat untuk tidak membakar lahan, atau membakar sampah, apalagi di musim kemarau, karena sangat rentan apinya tidak bisa dikendalikan,” ujar Mul, salah satu senior petugas pemadam kebakaran, yang merupakan pegawai honorer di lingkup Pemkab Tulangbawang ini, ketika ditemui saat memadamkan api di lahan seberang Kantor BPN Tulangbawang.
Apalagi, sambung Adi, petugas pemadam kebakaran yang cukup handal, nampak dari tubuhnya yang gempal dan kekar. Kota Menggala, Ibukota Kabupaten Tulangbawang sedang mengikuti lomba Adipura, jadi tidak boleh ada pembakaran lahan dan sampah.
“Diperlukan kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan, karena ya percuma juga walau lingkungan kita bersih, tapi ada masyarakat yang masih membakar lahan dan sampah,” harap pria yang akrab disapa Pakcik.
“Dilain sisi, kami berpesan kepada masyarakat untuk selalu waspada, berhati-hati saat menyalakan api atau meninggalkan rumah, jangan sampai ada sisa api dan bahan yang mudah terbakar lainnya yang masih menyala, juga peralatan listrik harus kita perhatikan saat akan beraktivitas di luar rumah,” imbuhnya berpesan.
Adapun dari pantauan, di Kabupaten Tulangbawang, pada bulan Oktober 2019 ini, telah intensif turun hujan yang cukup deras, Pemerintah dan TNI-Polri, beberapa waktu lalu juga sudah beberapa kali melaksanakan sholat Istisqo bersama meminta kepada sang pencipta agar turun hujan. (can/ris)