Artikel
Al-Ankabut: Laba-laba
Oleh: Arsiya Heni Puspita
(Jurnalis dan Penulis)
Surah Al-Ankabut artinya Laba-laba. Dinamakan surah Al-ankabut diambil dari kata Al-Ankabut terdapat pada ayat 41.
Surah ini merupakan surah kedua puluh sembilan dalam Al Qur’an terdiri dari 69 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rosulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rosulullah belum hijrah ke Madinah.
Surah ini adalah surah yang kedelapan puluh lima jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam Al-Qur’an. Dia turun sebelum surah Ar-Rum.
Tujuan utama surah ini adalah tantangan pada musyrikin untuk membuat semisal Al-Qur’an. Lainnya, tentang keimanan yang haq sumbernya di dalam hati. Memaparkan sekilas kisah Nabi Nuh as, Nabi lbrahim as, Nabi Luth as dan Nabi Syu’aib as. Kemudian kisah ‘Ad, Tsamud, Qorun, Fir’aun, dan Haman.
Kesemuanya menggambarkan rintangan, ujian, dan penganiayaan di jalan dakwah menuju keimanan sepanjang generasi manusia.
Berikutnya, perintah untuk bersungguh-sungguh melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar serta ajakan menuju jalan Allah swt dan memuji-Nya tanpa berpaling pada selain allah swt sehingga tidak menjadi seperti laba-laba.
Surah ini menggambarkan kelemahan kaum kafir dan kekuatan kaum beriman. Demikian tafsir Al-Misbah.
Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.
Terjemahan QS Al-Ankabut (Laba-laba) 29: 41.
“Perumpamaan orang-orang yang menjadikan para pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah, padahal sesungguhnya serapuh-rapuh rumah adalah rumah laba-laba, kalau mereka mengetahui.”
Tafsir ayat 41, laba-laba adalah serangga besar berkaki delapan berwarna abu-abu kehitam-hitaman. Laba-laba menjalin jarring dari benang sutera yang dihasiklan dari perutnya sebagai sarang sekaligus penangkap mangsa.
Ayat ini mempersamakan kaum musyrikin yang menjadikan berhala-berhala sebagai pelindung dengan laba-laba yang menjadikan sarang sebagai pelindung. Sarangnya sangat lemah, hanya namanya saja rumah atau sarang padahal sama sekali tidak melindungi dari panas dan dingin.
Yaa Robbana, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal, dan hanya kepada Engkaulah kami Kembali. Kabulkanlah permohonan kami. Maha benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Maha Benar Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam bishowab.







