Inspirasi Andhara Early, Percepat Lunasi KPR Ludeskan Tabungan, Jadi Sopir Abodemen Hingga Titip Jualan di Kantin

MENYALA! – Foto cerita Gadis SAMPUL 1995 kala Andhara Early 16 tahun (kiri atas), saat ia bekerja jadi sopir abodemen anak sekolah era pandemi 2020 (kiri bawah), dan Andhara Early pada 2024 (kanan). | dok/Muzzamil

 

Bacaan Lainnya

BANDARLAMPUNG, BONGKARPOST.CO.ID — Kisah kepahlawanan keluarga ala selebritas Andhara Early Astrawinata a.k.a Andhara Early, peniti karir jagat hiburan dari dunia model: juara kedua sekaligus favorit pilihan pembaca ajang GADIS Sampul 1995; terkait keputusan beraninyi mempercepat pelunasan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebelum tenor berakhir dan baru ia cicil 8 tahun sisa 12 tahun lagi dan lantas itu ikut mengguncang kondisi keuangan keluarganyi, bikin ‘kukuruyuk’ hati.

Kisah bermula 2012 silam, saat Andhara Early dan Bugi Ramadhana sang suami ketiga, beli rumah KPR yang kini telah sah milik mereka.

Keduanya belum berencana bahkan terpikir memutuskan melunasi KPR lebih awal. Melalui skema pelunasan dipercepat seperti laiknya. Delapan tahun masa cicilan dijalani. Situasi “gelap” tetiba menghantui saat pagebluk tiba.

Pandemi global COVID-19 menerjang, luluh lantakkan tatanan, wong kere, konglomerat, semua tersapu imbas buasnya. Sedunia.

Bagi Bugi bagi Early, situasi itu bak ‘neraka’. Mereka terpaksa kehilangan pekerjaannya, tak langsung beroleh pekerjaan pengganti. Lalu mulai menimbang ajukan permohonan keringanan cicilan KPR ke pihak bank.

“Tadinya kita berpikir untuk menurunkan premi cicilan yang harus kita bayar tiap bulan. Ternyata berefek ke masa kreditnya, lebih panjang. Gali lubang tutup lubang,” kisah Andhara mengenang, seperti disimak dari tayangan kanal YouTube Hati ke Hati DAAITV, dan juga Ferdi ELEMENT, disitat ulang dari Bandarlampung, Minggu (10/8/2025).

Aktris, model, dan presenter cantik blasteran Bugis, Dayak, Manado, Palembang; kelahiran Balikpapan, 11 September 1979 yang tumbuh besar sejak usia 6 tahun di Jakarta itu dinikahi Bugi, musisi Phantom Band pada 2011 silam, setelah Early bercerai dari suami keduanyi Cesa David Luckmansyah pada 2008, usai gagal pula bina biduk rumah tangga dengan suami pertamanyi, Fery Martawidjaja.

Early, ibu dua anak ini Early lantas mengontak bank menanyakan sisa tagihan yang harus dibayarkan, dengan harapan cicilan 8 tahun terbayar bisa mengurangi nilai pokok kredit.

Faktanya, jumlah yang harus dilunasi masih nyaris sama besar seperti nilai awal utangnya, alias tanpa ada pengurangan berarti.

“Aku ngambil 20 tahun, sudah terbayar 8 tahun, masih ada 12 tahun, pas dikasih tahu jumlahnya, loh kok jumlahnya hampir sama, sama yang kita ambil. Jadi delapan tahun sia-sia dong, dalam hati saya,” tutur Early.

Sontak sadar, 8 tahun nyicil, yang ia cicil ternyata baru hanya bunga KPR-nya, belum menyentuh pokok cicilan sama sekali. “Bayar bunganya dulu di awal. Ya udah lah, ini yang terjadi,” tutur Early ihwal keterlanjurannyi.

Lantas? Early akhirnya memutuskan tabungan yang semula disiapkan untuk hari tua, ia pakai dulu buat melunasi seluruh cicilan KPR-nya.

“Tabungan yang aku punya, aku habiskan, aku lunasi dulu rumah. Biarpun pulang dari situ lihat rekening di ATM (nangis), yang penting rumah lunas,” imbuhnyi seraya tertawa.

Early yang mulai ngehits era 1990-an usai bintangi video klip Singiku ‘Kebebasan’ yang memorable itu dan ikut mengangkat namanyi (Early berperan sebagai gadis lugu berbehel gigi) pada 1996, menyusul video klip Coboy ‘Bersama’ tahun yang sama, dan Jikustik di lagu ‘Seribu Tahun Lamanya’ (2001) bareng BCL dan Revalina S. Temat, selain Early juga bintang iklan Mie Sedaap, H&R dan Goldmart; menceritakan pula keputusannya percepat pelunasan KPR itu berdampak berat pada kehidupan putranya yang tinggal di asrama sekolah. Ia meminta putranyi lebih berhemat.

Relatif moncer karir sebelumnya: ia jua model video klip singel Super Bejo ‘Gue Ingin’ (1997), Jikustik ‘Selamat Malam’ (2008), dan Ungu ‘Syukur (Alhamdullilah)’ 2008, selain ia juga presenter sukses Inbox dan By Request di SCTV, Pesta (Indosiar), LatiNight (MetroTV), Espresso (antv), Gelar Panco (Indosiar), dan MTV Campus (MTV).

Tak cuma itu, peraih penghargaan Pembawa Acara Paling Ngetop (Inbox) SCTV Awards 2008 dan 2009, plus Presenter Musik/Variety Show Terfavorit (Inbox) Panasonic Award 2009; bermain di serial TV debut perdananyi ‘Lupus Milenia’ (2001), pemeran Alina di film ‘Rumah Ketujuh’ (2002), Wanti di film ‘Badai Pasti Berlalu’ dan presenter di film ‘Kamulah Satu-satunya’ (2007), ikut bermain di film pendek ‘Pasangan Baru’ dan sebagai Salma di film ‘Babi Buta yang Ingin Terbang’ (2008), ikut bermain di FTV ‘Ericka’ (2010), Suster di film ‘Mama Cake’ dan sebagai Pretty di serial TV ‘Cinta Bersemi di Putih Abu-Abu The Series’ (2012), bermain di serial Haji Medit (2013), Diam Diam Suka (2013-2014) dan acap wara-wiri di serial komedi TransTV ‘Sketsa’.

Namun toh perjalanan kehidupan kemudian, imbas keputusan berani: Early pun senada kebanyakan kita, ia harus memutar otak demi mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari.

Early sang model sampul majalah Playboy Indonesia edisi perdana 7 April 2006 silam ini salah satunya kemudian memutuskan bekerja menjadi sopir antar jemput (abodemen) anak-anak sekolah, dan menitip jual makanan di kantin sekolah tempat Ghamila sang putri. Early berkeputusan berani, menyala sekali.

“Pada saat itu aku mulai masuk ke usia kepala empat ya. Begitu aku mau resign, tiba-tiba suami di kantor juga punya masalah. Kita dua-duanya resign gitu sedangkan kebutuhan kan harus berjalan ya,” ungkap Early.

“Terus aku mikir. ‘Aduh aku harus ngapain ya?’ Terus aku ngeliat nih, mobil buat antar jemput anak sekolah itu kan, space-nya lumayan kosong gitu. Aku ngeliat ada temennya Ghamila terus aku nawarin tuh. Ternyata dari 1 anak dijemput, tahunya tiba-tiba berkembang full jadi 8-11 anak. Nah untuk di kantin itu aku nggak terjun langsung tapi aku kayak titip jual,” tutur Early mengisahkan.

Maghali Inara Netar sulung Early bertestimoni. “She’s like the strongest woman. Bubu (ibu) tuh ngelakuin segala hal. She do everything for me,” ujar Maghali.

Early mengudarakan pesan lampau: dimana ada kemauan, di situ ada jalan. “Alhamdulillah, kalau kita niat, ada aja kerjaan,” ucap Early, kini mantap berhijab, dan meski menginjak usianyi ke-46 tetap terlihat cantik jelita dengan senyum bangir dan tawa renyah khasnyi. Khas Andhara Early. (Muzzamil)

Pos terkait